a. Pengertian Struktur Kurikulum
Adalah uraian tent
ang ciri khas kompetensi utama lulusan sebagai pembedaantara jurusan/program studi/bagian, yang dilihat dari gatra: (1) nilai pembentuk kehidupan yang berkebudayaan, (2) keterkaitan komplementer-sinergis di antara kompetensi utama.b. Pembagian Alokasi Waktu
Dalam Struktur Kurikulum SMK/MAK meliputi substansi Pembelajaran yang dapat ditempuh dalam satu jenjang Pendidikan selama atau dalam 3 tahun sampai dengan kelas XII atau XIII.Struktur Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi Lulusan dan standar kompetensi mata Pelajaran
Berikut contoh Tabel tentang Pembagian Alokasi Waktu dari struktur kurikulum SMK/MAK :
KOMPONEN | Alokasi Waktu | |
Kelas X, XI, dan XII | ||
Jam Pelajaran Perminggu | Durasi/Waktu Jam | |
A.MATA PELAJARAN | ||
1.Pendidikan Agama | 2 | 192 |
2.Pendidikan Kewarganegaraan | 2 | 192 |
3.Bahasa Indonesia | 2 | 192 |
4.Bahasa Inggris | 4 | 440 |
5.Matematika | 4 | 440 |
6.Ilmu Pengetahuan Alam | 2 | 192 |
7.Ilmu Pengetahuan Sosial | 2 | 192 |
8.Seni Budaya | 2 | 192 |
9.Pendidikan Jasmani, dan kesehatan | 2 | 192 |
10.Kejuruan | ||
10.1 Keterampilan Komputer, dan Pengelolaan Informasi | 2 | 202 |
10.2 Kewirausahaan | 2 | 192 |
10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan | 2 | 140 |
10.4 Kompetensi Kejuruan | 6 | 1000 |
B.MUATAN LOKAL | 2 | 192 |
C.PENGEMBANGAN DIRI | 2 | |
JUMLAH | 36 | 3950 |
Keterangan :
a) Alokasi Waktu Pelajaran Perminggu adalahjumlah jam minimal bagi setiap Program keahlian
b) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakanoleh setiap Program Keahlian.Program Keahlian yang memerlukan waktu Lebih, di intregasikan ke dalam kelompok dasar komptensi kejuruan, diluar jam yang dicantumkan Pada Dasar Kompetensi kejuruan
c) Terdiri dari berbagai mata Pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian.
d) Jumlah Jam kompetensi kejuruan Pada Dasarnya sesuai dengan kebutuhan standar kompetensi kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 Jam
e) Ekuivalen 2 jam Pembelajaran
f) Beban Belajar dirumuskan Pada bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pelajaran melalui sistem tatap muka, Pengusan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi Lulusan dengan memperhatikan tingkat Perkembangan Peserta didik.
g) Kegiatan tatap muka adalah kegiatan Pembelajaran yang berupa Proses interaksi antara Peserta didik dengan guru.Contoh Beban Belajar kegiatan tatap muka Perjam pembelajaran Pada masing-masing satuan Pendidikan ditetapkan Sebagai Berikut.
SATUAN PENDIDIKAN | KELAS | Satu Jam Pem.Tatap Muka (menit) | Jumlah jam Pemb. Perminggu | Minggu Efektif Pertahun ajaran | Waktu Pembelajaran Per tahun | Jumlah Jam Pertahun (@60 menit) |
SD/MI/SDLB | I s.d III | 35 | 29-32 | 34-38 | 986-1216 Jam Pembelajaran (34510-42560 menit) | 575-709 |
IV s.d VI | 35 | 34 | 34-38 | 1156-1292 jam pembelajaran (40460-45220 menit) | 675-754 | |
SMP/MTS/SMPLB | VII s.d IX | 40 | 34 | 34-38 | 1156-1292 jam pembelajaran (46240-51680 menit) | 771-861 |
SMA/MA/SMALB | X s.d XII | 45 | 38-39 | 34-38 | 1292-1482 jam pembelajaran 58140-66690 menit | 969-1111,5 1026 |
SMK/MAK | X s.d XII | 45 | 36 | 38 | 1368 jam Pelajaran 61560 menit | (standar minimum) |
Jumlah jam Pembelajaran tatap muka Perminggu:
Sedangkan untuk rincian Perhitungan Pembagian Alokasi Waktu/Jam mata Pelajaran Adalah sebagai Berikut :
1 Semester -> 16 Minggu x (2) Jam Pertemuan = 32 Jam Pembelajaran (1)
32 Jam Pembelajaran (2)
192 Jam Pembelajaran
c) Pengulangan materi dan Penuntasan masalah dalam pemahaman materi
Dalam KTSP, terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Hal tersebut antara lain mencakup peningkatan aktivitas dan kreatifitas pembelajaran serta tata cara bagimana mengatasi kesulitan para siswa terutama dalam menguasai suatu materi pembelajaran.
Dalam proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang. Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyasa, E.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung:
Remaja Rosdakarya
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !