a. Pengertian Struktur Kurikulum
Adalah uraian tentang ciri khas kompetensi utama lulusan sebagai pembedaantara jurusan/program studi/bagian, yang dilihat dari gatra: (1) nilai pembentuk kehidupan yang berkebudayaan, (2) keterkaitan komplementer-sinergis di antara kompetensi utama.
b. Pembagian Kelompok Mata Pelajaran
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Struktur Kurikulum Pendidikan Kejuruan SMK/MAK
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri .
Mata pelajaran wajib terdiri atas Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa, Matematika, IPA, IPS, Seni dan Budaya, Pendidikan Jasmani dan Olahraga, dan Keterampilan/Kejuruan. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam spektrum manusia kerja.
d. Pembagian Alokasi Waktu
Dalam Struktur Kurikulum SMK/MAK meliputi substansi Pembelajaran yang dapat ditempuh dalam satu jenjang Pendidikan selama atau dalam 3 tahun sampai dengan kelas XII atau XIII.Struktur Kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi Lulusan dan standar kompetensi mata Pelajaran.untuk rincian Perhitungan Pembagian Alokasi Waktu/Jam mata Pelajaran Adalah sebagai Berikut :
1 Semester -> 16 Minggu x (2) Jam Pertemuan = 32 Jam Pembelajaran (1)
32 Jam Pembelajaran (2)
192m Pembelajaran
e. Pengulangan materi dan Penuntasan masalah dalam pemahaman materi
Dalam KTSP, terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan sebagai tindak lanjut pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.Hal tersebut antara lain mencakup peningkatan aktivitas dan kreatifitas pembelajaran serta tata cara bagimana mengatasi kesulitan para siswa terutama dalam menguasai suatu materi pembelajaran.
Dalam proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang. Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan.
DAFTAR PUSTAKA
Rusman, 2002. Manajemen Kurikulum. Bandung :Erlangga
Mulyasa, E.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung:
Remaja Rosdakarya
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !